Secara alami, vagina memiliki aroma yang berbeda-beda. Aroma ini berkaitan erat dengan gaya hidup, aktivitas dan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Pada kondisi tertentu, secara alami pula, vagina bisa berbau tidak sedap misalnya sepanjang siklus menstruasi. Vagina juga bisa mengeluarkan aroma lebih kuat misalnya setelah berhubungan intim atau berolahraga.
Anda mungkin perlu lebih waspada bila vagina memiliki bau yang tidak sedap yang tidak terkait dengan periode menstruasi atau aktivitas seksual. Bau tak sedap ini mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, terutama bila disertai dengan gejala lain seperti keputihan, rasa gatal dan juga sensasi terbakar.
Kondisi Kesehatan yang Menyebabkan Bau Tak Sedap pada Vagina
Bau tidak sedap pada vagina yang disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu yang umumnya dipengaruhi oleh ketidakseimbangan jumlah bakteri di dalam vagina.
Jumlah bakteri yang berlebih dapat menyebabkan infeksi dan peradangan, yang disebut vaginitis. Adapun beberapa kondisi kesehatan lain yang menyebabkan bau tak sedap pada vagina di antaranya:
- Vaginosis bakterial - yaitu penyakit yang terjadi karena flora normal vagina tumbuh secara berlebihan. Gejalanya dapat berupa adanya cairan keputihan yang berbau amis dan berwarna abu-abu atau putih
- Trikomoniasis - yaitu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit. Trikomoniasis tidak selalu disertai gejala, namun Anda bisa waspada bila vagina berbau amis atau tidak sedap disertai keluarnya cairan kuning kehijauan
- Kanker serviks - bau tak sedap yang dihasilkan vagina juga mungkin disebabkan oleh kanker serviks
Baca Juga: Tanda-Tanda Bila Mengalami Infeksi Jamur Vagina
Cara Mencegah Bau Tak Sedap pada Vagina
Bau tak sedap pada vagina yang dipicu oleh kondisi alami, namun bisa berkembang menjadi penyakit apabila tidak diatasi dengan baik. Anda perlu melakukan beberapa hal pencegahan seperti beberapa hal berikut:
Menjaga Kebersihan Organ Intim
Mandi secara teratur dan menggunakan sabun berformula ringan tanpa pewangi dapat membantu membersihkan area vagina. Anda juga perlu mandi serta mengganti pakaian bersih setelah berolahraga, karena pakaian yang basah dapat menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan bakteri berbahaya.
Menghindari Praktek Douching
Praktek douching mengganggu keseimbangan pH di dalam vagina yang dapat meningkatkan risiko infeksi. Jika Anda sudah mengalami infeksi, maka douching akan membuat bakteri masuk lebih dalam ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi lebih parah seperti penyakit radang panggul.
Menggunakan Pakaian yang Menyerap Keringat
Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat dan tidak menyerap keringat dengan baik. Pilih jenis pakaian berbahan katun yang dapat menjaga tubuh tetap sejuk dan menyerap keringat dengan baik.
Minum Cukup Air
Salah satu tanda dehidrasi adalah aroma yang menyengat pada vagina. Tanpa air yang cukup, maka urine akan lebih pekat dan berbau tidak sedap. Mengonsumsi cukup air selain dapat mengembalikan hidrasi tubuh juga dapat menghilangkan bau tak sedap pada vagina.
Melindungi Vagina
Kondom memberikan perlindungan lebih pada vagina seperti mengurangi risiko infeksi menular seksual, dan infeksi lain yang dapat memengaruhi keseimbangan pH vagina. Apabila Anda juga membutuhkan pelumas tambahan, maka disarankan untuk menggunakan jenis pelumas tidak beraroma untuk mencegah iritasi pada vagina.
Anda perlu memeriksakan diri ke dokter apabila vagina berbau tidak sedap yang disertai dengan keputihan yang banyak, rasa gatal serta sensasi terbakar. Gejala tersebut adalah tanda bahwa ada infeksi pada vagina. Untuk mengetahui penyebab dan cara mengobatinya, maka Anda perlu menjalani serangkaian pemeriksaan.
Writer : Agatha Writer
Editor :
- dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 06:52